UDARA
Udara adalah zat yang paling penting
setelah air dalam memberikan kehidupan
di permukaan bumi ini,selain memberikan
oksigen udara juga berfungsi sebagai alat penghantar suara dan bunyi-bunyian,
mendinginkan benda-benda yang panas, dan dapat
menjadi media untuk
penyebaran penyakit pada manusia.
Udara merupakan campuran mekanis dari bermacam-macam gas, komposisi normal udara terdiri
dari gas Nitrogen 78,1%, Oksigen 20,93%,
Karbondioksida 0,03%. Selebihnya berupa
gas Argon, Neon, Kripton, Xenon dan Helium serta mengandung uap air, debu,
bakteri, spora dan sisa tumbuh-tumbuhan
Tabel
1.
.

Sumber : Joseph A. Salvano ,1982,
Environtmental Engineering and Sanitation, John Wiley & Sons, Inc
Pencemaran Udara (Air
Pollution)
Masalah pengotoran udara sudah
lama menjadi masalah kesehatan pada masyarakat dan
sekarang menjadi topik hangat yaitu pemanasan iklim global,terutama oleh
negara-negara industri di mana pabrik-pabriknya yang menggunakan bahan bakar
fosil dan jumlah kendaraan bermotor
makin hari makin terus meningkat,udara sendiri cenderung mengalami pencemaran oleh kehidupan
dan kegiatan manusia dan proses
alam lainnya, dalam batas-batas tertentu
alam mampu membersihkan udara dengan cara membentuk suatu keseimbangan
ekosistem yang disebut Removal Mechanism.
Proses yang terjadi dapat berupa pergerakan udara, hujan, sinar
matahari, dan fotosisintesa pada tumbuh-tumbuhan. Pada
suatu keadaaan di mana pencemaran yang terjadi
melebihi kapasitas kemampuan alam untuk membersihkan
dirinya sendiri maka akan membahayakan kesehatan manusia dan memberikan dampak yang luas terhadap fauna, flora
dan terhadap ekosistem yang ada.
Definisi dan batasan
Polusi
udara atau pencemaran udara adalah dimasukkannya komponen lain ke dalam udara baik
oleh kegiatan manusia secara langsung atau tidak
langsung maupun proses alam sehingga
kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya. Sedangkan setiap substansi yang bukan
merupakan bagian daripada komposisi udara normal disebut sebagai polutan.
Batas baku mutu atau Nilai
Ambang Batas (NAB)
pencemaran udaradi Indonesia seperti terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel
2.

Sumber:
Baku mutu lingkungan udara ambien di Indonesia menurut Kepmen KLH
02/MENKLH/1988.
Sumber
- sumber Pencemaran
Sumber - sumber pencemaran udara dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu:
● Alamiah
kegiatan alam seperti kebakaran hutan, gunung
berapi dan lainnya.
● Buatan manusia
▪ Sisa pembakaran bahan bakar minyak
kendaraan
bermotor berupa gas CO,
CO2, NO,
Carbon, Hidrokarbon,Aldehide dan Pb.
▪ Limbah industri
kimia, metalurgikal, tambang, pupuk dan
minyak
bumi.
▪ Sisa pembakaran
gas alam,batubara dan minyak seperti asap, debu,
dan sulfurdioksida.
▪ Lain-lain
pembakaran sisa pertanian, hutan, sampah dan
limbah reaktor nuklir.
Dalam proses pencemaran
ini terjadi proses sinergistik yaitu suatu keadaan di mana polutan satu dengan polutan yang lain
di dalam udara bereaksi menjadi jenis polutan baru yang lebih
berbahaya dari polutan semula,
Sebagai contoh dua jenis komponen polutan yang berasal dari sisa pembakaran bahan bakar
minyak yaitu Nitrogen dioksida dan
Hidrokarbon dengan bantuan sinar ultraviolet akan membentuk jenis polutan baru yaitu
Peroksiasetil nitrit dan Ozon yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Reaksi kimia :
sinar matahari


Polutan baru ini
akan menimbulkan kabut di permukaan bumi dikenal sebagai Photochemical
Smog atau Irritating Smog Forming Compound yang membuat
mata menjadi berair dan respiratory
distress pada manusia serta menimbulkan hill reaction dan mengganggu proses fotosintesa pada tumbuh-tumbuhan, ozon sendiri akan meningkatkan proses respirasi
dari daun dan mengurangi makanan sehingga tumbuhan menjadi layu dan mati.
Jenis polutan dibagi berdasarkan
Struktur kimia:
▪ Partikel
debu,
abu, dan metal seperti Pb, Nikel, Cadmium dan
Berilium.
▪ Gas anorganik
seperti NO, CO, SO2, Amoniak dan
Hidrogen.
▪ Gas organik
seperti Hidrokarbon, Benzen, Etilen,
Asetilen,
Aldehide, Keton, Alkohol dan asam-asam
organik.
Ukuran partikel–partikel debu yang berbahaya
bagi kesehatan adalah :
Ukuran Saluran pernafasan
8 - 25 mikron Melekat di hidung dan tenggorokan,
2 - 8
mikron Melekat di saluran
Bronkial,
0,5 - 2 mikron Deposit
pada alveoli,
< 0,5 mikron
Bebas keluar masuk melalui
pernafasan.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Polusi
Udara
Polusi udara dapat
dipengaruhi oleh faktor - faktor sebagai berikut :
● Meteorologi dan Iklim
Temperatur
Pergerakan mendadak
lapisan udara dingin ke suatu
daerah kawasan industri dapat menimbulkan
temperatur
Inversi atau dengan kata lain udara
dingin akan
terperangkap dan tidak dapat keluar
dari daerah
tersebut dan cenderung menahan polutan yang
ada di
lapisan permukaan bumi sehingga menyebabkan
konsentrasi polutan makin lama makin menjadi
tinggi.
Pada saat ini boleh dikatakan tidak ada pertukaran udara sama sekali
dan dapat berlangsung sampai beberapa hari atau beberapa
minggu sehingga udara yang
berada dekat permukaan bumi penuh dengan polutan dan menimbulkan keadaan
krisis bagi kesehatan,
Contoh : Kota Tokyo
(1970) diselimuti oleh kabut
Tebal penuh dengan
polutan
sampai
beberapa
minggu dan lebih dari
8000
orang
menderita infeksi saluran nafas
atas, sakit mata, dan lain - lain.
● Arah dan Kecepatan Angin
Kecepatan angin yang kuat akan membawa
polutan terbang kemana-mana dan dapat mencemari udara negara lain seperti yang pernah dialami oleh negara - negara di daratan
Eropa, atau akibat
pembakaran hutan di
Indonesia menyebabkan kabut asap di negara Malaysia dan Singapura sebaliknya
bila kecepatan angin yang lemah akan menyebabkan polutan menumpuk
di tempat dan dapat mencemari udara tempat
pemukiman yang terdapat
di sekitar tempat pencemaran ini.
● Hujan
Hujan sebagai pelarut umum cenderung
melarutkan bahan polutan
yang terdapat dalam udara, di daerah industri yang
mempergunakan sumber energi dari batubara akan
mengeluarkan gas sulfurdioksida sebagai
hasil dari pembakaran batubara
dan bila gas
ini bercampur dengan
air hujan akan membentuk sulfuric acid
sehingga membuat air
hujan menjadi asam atau Acid Rain.
● Topografi
▪ Dataran Rendah
Di daerah dataran
rendah angin cenderung
membawa polutan terbang
jauh ke seluruh
penjuru dan dapat
melewati batas negara
dan
mencemari udara negara lain.
▪ Pegunungan
Di daerah dataran
tinggi sering terjadi
temperatur
inversi dan udara dingin yang
terperangkap akan menahan polutan yang terdapat
di
lapisan permukaan bumi.
▪ Lembah
Di daerah lembah
aliran angin
sedikit sekali
dan
tidak bertiup ke segala jurusan, keadaan
ini cenderung untuk menahan polutan yang
terdapat di
permukaan bumi.
Contoh : Kasus
lembah Silicon (USA)
Efek-efek Pencemaran Udara
Efek-efek pencemaran
udara pada kehidupan manusia dapat dibagi menjadi :
● Efek - efek Umum :
▪ Meningkatkan angka kesakitan dan kematian
pada
manusia, floran dan fauna .
▪ Mempengaruhi jumlah
dan kualitas sinar matahari
yang sampai ke permukaan
bumi dan mempengaruhi
proses fotosintesa pada tumbuhan.
▪ Mempengaruhi dan
merubah iklim yang disebabkan oleh
adanya peningkatan kadar CO2 di udara dan
cenderung
untuk menahan panas di lapisan
bawah atmosfir
sehingga menimbulkan Green House Effect.
▪ Polusi udara dapat
merusak cat, karet dan bersifat
korosif terhadap benda metal.
▪ Meningkatkan biaya perawatan
terhadap bangunan,
monumen, jembatan dan lainnya.
▪ Mengganggu
penglihatan dan dapat meningkatkan angka
kecelakaan lalu lintas di darat, sungai dan
udara.
▪ Menyebabkan warna
dari kain dan pakaian menjadi
cepat buram dan bernoda.
● Efek terhadap Ekosistem
Pada industri yang mempergunakan
sumber energi batubara akan melepaskan zat sulfuric
oksida ke dalam udara sebagai sisa pembakaran batubara. Zat ini akan bereaksi dengan air hujan membentuk
sulfuric acid dan air hujan menjadi asam (Acid Rain), bila keadaan ini berlangsung cukup lama maka akan terjadi perubahan ekosistem perairan danau, pH air
akan menjadi asam, produksi ikan akan menurun dan secara
tidak langsung akan menurunkan
pendapatan rakyat setempat.
● Efek Terhadap Kesehatan
▪ Cepat
Studi epidemiologi
menunjukkan bahwa peningkatan
mendadak dari polusi udara juga akan meningkatkan
angka kesakitan dan kematian
penyakit saluran
pernafasan dan pada keadaan tertentu dapat
terjadi
keracunan gas CO dimana gas CO diikat oleh
haemoglobin darah
menjadi methaemoglobin sehingga
tubuh kekurangan oksigen dan menyebabkan kematian
mendadak.
▪ Lambat
Polusi udara diduga
sebagai salah satu penyebab dari
penyakit Bronkhitis Kronis dan Primary Lung Cancer.
Emfisema Paru, Black
Lung Disease, Asbestosis,
Silikosis, Bisinosis, dan pada anak
- anak dapat
menimbulkan penyakit Asma dan Eksema.
● Efek Terhadap Tumbuh-tumbuhan dan
Hewan
Tumbuh-tumbuhan sangat sensitif terhadap
sulfur dioksida, florin, ozon, Hidrokarbon dan CO.
Daun tumbuhan akan berlubang
dan
layu, ternak akan menjadi sakit bila memakan tumbuh - tumbuhan yang mengandung dan tercemar florin.
● Efek Terhadap Cuaca dan Iklim
Gas karbondioksida
mempunyai kecenderungan untuk menahan panas di lapisan bawah atmosfir sehingga menimbulkan efek rumah kaca atau Green House Effect, udara menjadi panas dan gerah.Disamping itu
partikel partikel debu juga
mempunyai kecenderungan untuk memantulkan kembali sinar matahari di udara sebelum sampai ke permukaan bumi sehingga udara di lapisan
bawah atmosfir menjadi dingin.
Gambar

Green
House Effect
● Efek Terhadap sosial Ekonomi
Polusi udara akan
meningkatkan biaya perawatan dan pemeliharaan bangunan, monumen, jembatan dan lainnya serta pengeluaran biaya ekstra
untuk mengontrol
pencemaran yang terjadi.
Indikator Terhadap Pencemaran Udara
Indikator yang paling
baik dalam menentukan tingkatan dari suatu pencemaran adalah dengan cara
mengukur atau memeriksa konsentrasi gas
sulfurdioksida, indeks asap, serta
partikel-partikel debu dan di udara.
● Gas Sulfurdioksida
Merupakan
gas pencemar di udara yang paling banyak
diketemukan di daerah kawasan industri dan daerah perkotaan karena gas ini dihasilkan oleh sisa
- sisa pembakaran batubara dan bahan bakar minyak dan setiap survey
dari pencemaran udara gas ini selalu
diperiksa.
● Indeks asap (Smoke or Sciling Index)
Sampel udara disaring
dengan sejenis kertas (paper tape) dan
diukur densitasnya dengan alat fotoelektrik meter, hasilnya dinyatakan dengan
Coh Units per 1000 linear feet dari sampel udara indeks asap ini
sangat bervariasi dari hari ke hari
dan tergantung dengan perubahan iklim.
● Partikel Debu
Partikel-partikel
berupa debu dan arang dari hasil
pembakaran sampah dan industri merupakan
salah satu indikator yang dipergunakan untuk mengukur
derajat
pencemaran udara, hasilnya dinyatakan
dalam miligram atau mikrogram dari
partikel per meter kubik udara.
Parameter lain untuk indikator polusi
udara
● Karbonmonoksida
Dapat juga dipakai
sebagai parameter untuk indikator polusi
udara terutama pembakaran bahan bakar minyak
oleh kendaraan bermotor.
● Oksidan (O3)
Dihasilkan oleh kerja matahari terhadap asap pembuangan kendaraan bermotor di kota
kota besar.
● Nitrogen Dioksida
Merupakan gas yang dihasilkan baik oleh
kegiatan
manusia maupun oleh proses alam seperti gunung api dan dapat dipakai sebagai indikator polusi
udara.
● Timah
Sering dipakai sebagai bahan untuk menambah kekuatan
dan kecepatan mobil dan biasanya ditambah ke dalam bahan bakar bensin.
Tindakan Preventif dan Kontrol
WHO (1968) Research
into Environmental Pollution memberikan batasan mengenai prosedur tindakan preventif
dan kontrol terhadap polusi udara :
● Containment
Merupakan usaha
penanggulangan untuk mencegah gas-gas toksis langsung masuk ke dalam udara
bebas dengan cara memasang saringan atau
filter pada alat pembuangan agar gas yang keluar berada dalam batas baku mutu
emisi yang diperbolehkan dan tidak mengganggu kesehatan.
● Replacement
Mengganti
perlengkapan dan sumber energi yang banyak menimbulkan pencemaran dengan yang kurang menimbulkan pencemaran seperti penggantian bahan bakar
batubara dengan tenaga listrik.
● Dilution
Pengenceran bahan
pencemar dengan cara alamiah dengan mendirikan daerah hijau Green Belt berupa tanaman yang rindang di tengah-tengah
antara tempat pemukinan dengan kawasan industri.
● Legislation
Dikeluarkannya peraturan
dan perundangan untuk
melindungi tenaga kerja, masyarakat umum dan melestarikan lingkungan hidup.
● International Action
WHO telah mendirikan
jaringan internasional berupa laboratorium yang bertugas memonitor dan mempelajari
pencemaran udara dengan pusatnya di London
dan Washington serta jaringan
laboratorium lainnya di Moskow, Singapura dan Tokyo.
Usaha – usaha Pencegahan Pencemaran
Udara:
● Jangka pendek
▪ Sosialisasi bahaya –
bahaya pencemaran udara bagi
kelangsungan hidup
manusia dan perubahan ekosistem
pada alam
semesta
melalui media cetak dan
elektronik.
▪ Relokasi kawasan
industri yang ada ditengah kota ke
daerah pimggiran kota dan mengembangkan suatu
daerah hijau atau green belt mengelilingi kawasan
industri
yang akan dibangun.
▪ Pelaksanaan analsis
dampak lingkungan (Amdal) secara
rutin pada pabrik – pabrik ada ditengah kota atau
dekat dengan pemukiman penduduk.
▪ Uji emisi gas dari kendaraan
bermotor secara
berkala dan mendirikan sistem monitoring
pencemaran
udara
di setiap sudut kota.
▪ Perbaikan sarana
transportasi darat terutama armada
angkutan kota agar lebih manusiawi
(Aman,nyaman dan
murah) sehingga dapat mengurangi penggunaan
kendaraan pribadi,
▪ Pengawasan dan pelarangan pembakaran hutan terutama
pada musim
kemarau
● Jangka panjang:
▪ Perencanaan tata ruang
kota yang mengacu kepada
wawasan lingkungan.
▪ Menganti bahan bakar
untuk industri dan kenderaan
bermotor yang ramah lingkungan.
▪ Membangun sarana transportasi perkotaan
dengan
mempergunakan kereta api bawah tanah.
▪ Mempersiapkan suatu
Undang-undang tentang kesehatan
lingkungan untuk menjamin terpeliharanya kualitas
lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar